SITUS BOLATANGKAS ONLINE  |  AGEN BOLATANGKAS ONLINE  |  JUDI BOLATANGKAS ONLINE  |  MAMATANGKAS Siap-siap! Ini Wilayah Indonesia ya...

Siap-siap! Ini Wilayah Indonesia yang Alami Gerhana Matahari Sebagian Nanti Siang



Foto kombo fenomena gerhana matahari cicin yang terlihat di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (26/12/2019). ANTARA FOTO/Yusran Uccang/foc.
Ini Wilayah Indonesia yang Mengalami Gerhana Matahari Sebagian. Foto: Antara Foto
Jakarta -
Wilayah Indonesia memang tidak merasakan Gerhana Matahari Cincin yang berlangsung pada hari ini, Minggu (21/6/2020). Akan tetapi, masyarakat bisa menikmati gerhana matahari sebagian.
Akan tetapi yang menjadi catatan, seperti disampaikan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) hanya beberapa wilayah yang akan merasakan gerhana matahari sebagian.
"Tidak semua wilayah di Indonesia terkena penumbra Bulan, sehingga tidak semua wilayah di Indonesia mengalami gerhana matahari sebagian," ungkap Peneliti Pusat Sains Antariksa (Pussainsa) Lapan Andi Pangerang dalam keterangannya.
Wilayah yang mengalami gerhana matahari sebagian di Indonesia, antara lain:
Ketertutupan kurang dari 10%:
Pulau Sumatera kecuali Aceh bagian Utara, Bengkulu bagian Selatan dan Lampung bagian Selatan;
Kepulauan Bangka Belitung,
Kepulauan Riau (minus Natuna),
Kalimantan Barat bagian Selatan,
Kalimantan Tengah bagian Selatan,
Kalimantan Selatan bagian Selatan,
Sebagian besar Pantai Utara (Pantura) Jawa ditambah dengan Purwodadi, Sragen dan Blora;
Jawa Timur (minus Pacitan, Magetan, Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung, Blitar dan Kabupaten Malang bagian Selatan);
Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur,
Sulawesi Selatan bagian Selatan, dan Pulau Wetar (Kabupaten Maluku Barat Daya)
Ketertutupan antara 10-20%:
Aceh bagian Utara,
Kepulauan Natuna
Kalimantan Barat bagian Utara
Kalimantan Tengah bagian Utara
Kalimantan Selatan bagian Utara (Tabalong, Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Tengah, Kotabaru, Balangan)
Kalimantan Timur (minus Kabupaten Berau)
Sulawesi Selatan bagian Utara (Luwu Utara hingga Pare-Pare)
Sulawesi Barat
Sulawesi Tengah (minus Banggai, Banggai Kepulauan, Toli-Toli, Buol, Kepulauan Togian), dan
Sebagian Maluku: Buru Selatan, Maluku Barat Daya (minus Pulau Wetar), Kepulauan Tanimbar

Ketertutupan antara 20-30%:
Kabupaten Berau
Kalimantan Utara
Sulawesi Utara (minus Kepulauan Sangihe-Talaud, Manado, Bitung dan Tomohon)
Gorontalo
Sulawesi Tengah: Banggai, Banggai Kepulauan, Toli-Toli, Buol, Kepulauan Togian
Maluku Utara: Kepulauan Sula, Halmahera Selatan
Maluku: Pulau Seram, Pulau Ambon, Kepulauan Kai, Kepulauan Aru
Papua Barat: Fak-Fak, Kaimana
Papua: Mimika, Asmat, Boven Digul, Mappi, Merauke
Ketertutupan antara 30-40%:
Sulawesi Utara: Kepulauan Sangihe, Manado, Bitung, dan Tomohon
Maluku Utara (minus Kepulauan Sula, Halmahera Selatan)
Papua Barat (minus Fak-Fak, Kaimana)
Papua (minus Mimika, Asmat, Boven Digul, Mappi, Merauke)
Ketertutupan antara 40-50%:
Sulawesi Utara: Kepulauan Talaud
Tidak mengalami gerhana:
Bengkulu bagian Selatan
Lampung bagian Selatan
Banten
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah (minus Batang, Kendal, Semarang Raya, Demak, Grobogan, Rembang, Blora)
Jawa Timur: Pacitan, Ponorogo, Magetan, Tulungagung, Trenggalek, Blitar, Kabupaten Malang bagian Selatan
GMS akan mengalami ketertutupan maksimum di Indonesia jika diamati dari Pulau Miangas, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara. Magnitudo gerhana di Miangas ketika puncak gerhana sebesar 56,52% dengan obskurasi atau ketertutupan piringan Matahari akibat gerhana sebesar 46,21%.
Gerhana di Miangas akan dimulai pada pukul 15.22.23 Waktu Indonesia Tengah dari arah 24 derajat Barat ke Utara, kemudian mengalami puncaknya pada pukul 16.32.28 Waktu Indonesia Tengah dari arah 22 derajat Barat ke Utara dan berakhir pada pukul 17.32.34 WITA dari arah 23 derajat Barat ke Utara menjelang Matahari terbenam. Durasi gerhana di Miangas akan berlangsung paling lama dibandingkan di wilayah Indonesia lainnya yakni sebesar 2 jam 10 menit 11 detik.

0 comments: